UMBY dan UPSI Bersinergi Atasi Stunting di Kecamatan Pakis, Magelang

**UMBY dan UPSI Bersinergi Atasi Stunting di Kecamatan Pakis, Magelang**

Dosen Fakultas Agroindustri Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) berkolaborasi dengan dosen Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia untuk mengatasi masalah stunting di Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, yang ditandai dengan tinggi badan anak lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Kepala Humas UMBY, Widarta MM, menyebutkan bahwa kasus stunting terjadi di beberapa kecamatan di Kabupaten Magelang, salah satunya di Kecamatan Pakis.

“Penanganan stunting memerlukan pendekatan komprehensif dan kolaborasi berbagai pihak secara berkelanjutan. Dosen UMBY bersama UPSI terlibat aktif dalam upaya ini,” ujar Widarta di Kampus I UMBY, Jalan Wates Km 10 Sedayu, Bantul, Selasa (17/12/2024).

### Program Pengabdian Masyarakat untuk Mengatasi Stunting
Tim UMBY yang terdiri dari Nur Rasminati MP (ketua), Setyo Utomo MP, dan Tyastuti Purwani MP, serta Dr. Fahzana Ismail dari UPSI, melaksanakan kegiatan penanganan stunting sebagai bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).

“Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat melalui optimalisasi produksi telur ayam kampung, pemanfaatan pekarangan untuk menanam sayuran, serta edukasi pentingnya konsumsi gizi seimbang,” jelas Nur Rasminati.

Tim memberikan pelatihan pembuatan makanan tambahan berbasis telur untuk balita serta peningkatan produksi telur ayam kampung. Program ini mendukung inisiatif Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Dinas Kesehatan dalam program *Gaspoldulur* bagi Pasangan Usia Subur (PUS) dan balita yang diindikasikan mengalami stunting.

### Kolaborasi dengan Kelompok Wanita Tani
PkM ini berlangsung pada Juli-Desember 2024, dengan melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Dayugo, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis. “Kami bekerja sama dengan KWT setempat untuk memastikan program dapat berjalan efektif,” kata Setyo Utomo.

Dr. Fazhana menambahkan pentingnya konsumsi makanan bergizi seimbang, seperti telur dan sayuran yang dapat dihasilkan dari pekarangan rumah. “Olahan makanan untuk balita dibuat lebih menarik agar tidak membosankan, misalnya dengan cara dikukus atau digoreng dalam berbagai variasi. Untuk meningkatkan produksi telur ayam kampung, kami menerapkan pola pemeliharaan intensif dengan pakan berbasis sisa dapur,” jelasnya.

Suryati, Ketua KWT Dusun Dayugo, mengungkapkan bahwa variasi olahan produk telur untuk balita sangat membantu meningkatkan konsumsi olahan telur di masyarakat dan mendukung program Dinas Kesehatan.

### Dampak Positif Program
Hasil kegiatan menunjukkan keberhasilan program ini, di mana 90% peserta memahami pentingnya konsumsi telur dan sayuran secara rutin bagi PUS dan balita. Selain itu, 80% peserta aktif memanfaatkan pekarangan untuk menanam sayuran sebagai sumber gizi tambahan.

Kolaborasi antara UMBY dan UPSI ini membuktikan pentingnya sinergi lintas lembaga dalam mengatasi tantangan kesehatan masyarakat seperti stunting, sekaligus mendorong pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan sumber daya lokal.